Pages

Subscribe:

Labels

Minggu, 27 Desember 2015

Kelereng Satu Milyar



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Pada suatu hari ada sebuah perlombaan mencari sebuah kelereng dan berhadiah 1 Milyar Rupiah. Kelereng tersebut berwarna kuning.  Dimana kelereng tersebut sebelumnnya telah disembunyikan oleh panitia pelaksana lomba pada sebuah ruangan yang lumayan luas dan penuh dengan berbagai peralatan bekas.
Peserta lomba tersebut ada sembilan orang yang akan bersaing mencari kelereng tersebut pada ruangan yang perbandingannya cukup luas untuk mencari benda sekecil kelereng. Sebelum lomba dimulai, sudah banyak dari para peserta yang mulai saling pamer guna untuk menjatuhkan mental lawannya. Ada yang mengaku sudah 14 kali menjuarai lomba semacam ini, ada juga yang mengaku mempunya penglihatan tajam meskipun dalam keadaan gelap atau berkabut masih dapat melihat dengan jelas, ada juga yang mengaku tempatnya terlalu kecil bagi dia karena dia biasanya mencari benda di hutan dan masih banyak lagi.
Peraturannya adalah
clue dari tempat kelereng tersebut akan disebutkan sedikit demi sedikit selama lomba berlangsung pada waktu yang tidak ditentukan. Semua peserta setuju dan sangat bersemangat, sebelum memasuki pintu ruangan tersebut panitia menyebutkan clue pertama adalah kelereng itu berwarna kuning dan berpindah-pindah. Sebagian peserta heran dengan cluenya tetapi trompet telah dibunyikan para peserta bergegas masuk ke dalam ruangan untuk mencarinya.
Satu jam berlalu clue selanjutnya diberikan yaitu kelereng itu tidak ditempel ataupun dikubur. Sebagian peserta sudah ada sebagian yang mulai berhenti sejenak dan memikirkan kedua clue yang sudah disebutkan. Ada pula yang mulai protes dan tidak terima kepada panitia kenapa kelereng itu berpindah-pindah, jelas akan sangat memberatkan bagi peserta jika seperti itu.
Empat jam berlalu, banyak peserta yang mulai kelelahan mencari bahkan menyerah mencari jadi hanya tinggal duduk dan menyaksikan peserta lain yang terus mencari. Tidak lama kemudian mereka yang telah menyerah mencari mempertanyakan kepada panitia kenapa tidak ada lagi clue yang disebutkan padahal lomba sudah berlangsung 5 jam tetapi tidak ada seorangpun yang berhasil.
Kemudian ada 3 orang peserta yang mempertanyakan kenapa cluenya sangat tidak spesifik dan kenapa cuman dua kali diberikan. Lalu peserta yang lainpun banyak yang ikut-ikutan protes, mereka berteriak kepada panitia agar diberikan clue kecuali sesorang yang terus mencari dan sesekali duduk untuk berpikir. Peserta yang lain mengatakan “kenapa kamu tidak ikut memprotes panitia?” dia hanya terdiam.  Yang lainpun memaklumi dia dan mengatakan “kalau begitu biar kami yang mewakili protesmu juga ke panitia”. Pesertanya pun makin berteriak dan memprotes panitia.
Panitia mulai menenangkan peserta dan akan memberikan clue lagi, tetapi sesaat sebelum memnyebutkan clue selanjutnya. Peserta yang tidak memprotes tadi berlari dan memeriksa kantong peserta lain satu-persatu. Alhasil dia mendapatkan kelereng kuning itu di dalam kantong salah seorang peserta. Betapa kagetnya semua peserta yang lain dan bertanya-tanya kenapa bisa seperti itu. Panitia pun memecahkan keheningan dan menjelaskan bahwa satu di antara kalian merupakan panitia yang beracting sebagai peserta dan mengantongi kelereng itu. Oleh sebab itu cluenya adalah kelereng itu berpindah-pindah, ini telah disetting oleh panitia agar tungkat kesulitan lomba ini tinggi.
Para peserta yang protes tadi sangat kagum kepada peserta yang menemukan kelereng tersebut dan menanyakan “kenapa tadi kamu masih saja terus mencari dan dengan cerdasnya mampu menebak settingan panitia ini?” dia pun mengambil selembar kertas dan sebuah pulpen lalu menulis “sebenarnya saya tidak cerdas, saya hanya terus mencari dan terus berpikir. Saya juga ingin sekali ikut protes ke panitia, tetapi saya tidak bisa karena saya bisu kawan”
Begitulah sifat fitrah manusia yaitu mengeluh. Mengeluh itu wajar tetapi jangan mengeluh dan berhenti berusaha. Mengeluhlah kepada Allah SWT atas segala macam masalah yang dihadapi, tetapi yakin dan percaya keluhan kita itu didengar dan akan diberi kemudahan oleh-Nya asalkan kita terus mau berusaha. Karena telah difirmankan oleh Allah SWT di dalam Al Quran:
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang merubah apa-apa yang ada pada diri mereka ” (QS.13:11)
Hal lain yang dapat kita ambil hikmahnya dari cerita di atas adalah kebanyakan orang pada jaman sekarang ini lebih banyak yang terfokus terhadap vokalnya, wacananya, pendapatnya. Padahal akan jauh lebih bermanfaat kalau kita langsung memberikan aksi (action). Kita terkadang terlalu sibuk mengomentari kekurangan orang/kelompok lain tanpa berpikir bahwa ada hal yang jauh lebih bermanfaat untuk dilakukan.
Lakukan (usahakan) apa yang menurut anda itu akan lebih bermanfaat hasilnya dan percaya Allah SWT akan selalu memberikan hasil kepada hamba-Nya sesuai dengan apa yang hamba-Nya usahakan. Dalam rumus apapun dan siapapun itu, usaha berbanding lurus dengan hasil. Seluruh kepercayaan di seluruh dunia mempercayai itu. Jadi tidak ada usaha yang sia-sia kawan. Manusia hanya bisa berusaha, Tuhan yang menentukan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..     

0 komentar:

Posting Komentar